DIA TELAH KEMBALI KEJALAN -NYA



“sesungguhnya perbedaan antara  seorang wanita yang berpakaian rapi dan sesuai stariat yang suci  dibandingkan dengan seorang wanita yang bersolek lagi seronok adalah seperti  perbedaan antara permata yang sangat mahal dan terpelihara dan sekuntum mawar yang berada ditengah  jalan”

Seorang yang mengenakan hijab akan terjaga  didalam hijabnya. Akan terpelihara dari tangan dan mata yang suka usil. Sebaliknya wanita yang bersolek lagi seronok laksana sekuntum mawar dipinggir jalan. Ia tidak memiliki arang yang menjaga dan memeliharanya. Segera tangan-tangan usil akan menjulur kepadanya, lalu melakukan hal sia-sia kepadanya. Mereka bersenang senang dengan kecantikannya  tanpa sikap menghargai sedikit pun  hingga mawar menjadi layu dan akhirnya mati. Jika telah demikia kondisinya, mereka membuangnya ditanah, lalu diinjak-injak semua oarang yang lewat.
Maka apa yang menjadi pilihanmu wahai saudariku muslimah? Apakah engkau hendak menjadi permata yang mahal dn selalu terpelihara atau hendak  menjadi sekuntum mawar ditengah jalan.
Untukmu wahai saudariku muslimah sebuah kisah tentang seorang remaja putri yang suka tabarruj (pamer aurat )  lalu ia bertaubat kepada Allah dan kembali kepada-Nya. Disini ia meriwyatkan dengan berkata “ aku tumbuh dan berkembang di dalam keluarga yang kaya  setelah meranjak dewasa aku mengenakan hijab. Aku mengenakan karena hal itu merupakan tradisi dan kebiasaan, bukan atas dasar  bahwa hal itu adalah salah satu kewajiban syariat yang wajib hukumnya dan pelakunya akan mendapatkan pahala karenanya. Sedangkan orang yang meninggalkannya akan mendapat hukuman. Aku mengenakannya dengan cara yuang justru menambah Fitnah dan kecantikan .
Berkenaan dengan kebanykan waktu yang kumiliki selalu ku gunakan untuk mendengarkan omongan sia-sia yang menambah jauh dari Allah dan melalaikan.
Liburan musik panas sering kami habiskan diluar Negri. Disana aku lemparkan hijab, lalu kesana sini  bertabarruj  seakan-akan Allah tidk melihatku, kecuali didalam Negriku saja. Seakan-akan dia tidak mengawasiku disana.
Pada suatu liburan aku pergi keluar negri, disana terjadi suatu hal; Saudaraku yang tertua meninggal dunia sebagian anggota keluargaku mengalami pta hati dan sakit yang sangat mendalam. Kemudian kami pulang.
Kejadian tersebut merupakan awal mulah pemicu kesadaranku. Setiap ingat hal itu, seketika aku merasa takut yang sangat mendalam. Akan tetapi, hal itu tidak sama sekali merubah kondisiku. Aku masih menganggap sepeleh perkara hijab. Aku selalu mengenakan pakaian ketat. Selalu mendengarkan apa-apa yang tidak mendapatkan manfaat berupa perkataan sia-sia.
Aku mulai masuk perguruan tinggi. Disana aku mulai berkenlan dengan wnita-wanita  soleha. Mereka memberiku nasihat. Mereka sangat ingin memberikan petunjuk kepadaku.
Pada suatu malam aku merebahkan tubuhku diatas kasur. Aku mulai mengenang arsip-arsip kehidupanku yang penuh dengan permainan, canda, yang tidak mengenakan pakaian yang islami serta jau dari Allah. Maka, aku berdoa  dengan air mata yang memenuhi kedua mataku kiranya Dia  memberikan ampunan-Nya kepadaku. Dan akhirnya aku bisa kembali mengenakan hijab sehari-hari dengan ikhlas dan tidak lagi karena masalah tradisi keluarga.

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Religi dengan judul DIA TELAH KEMBALI KEJALAN -NYA. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://ruhulbkaimuddin.blogspot.com/2012/06/dia-telah-kembali-kejalan-nya.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown - Minggu, 17 Juni 2012

Belum ada komentar untuk "DIA TELAH KEMBALI KEJALAN -NYA"

Posting Komentar